Beranda

Entri Populer

Rabu, 14 September 2011

Laporan praktikum biologi

.laporan praktikum  struktur perkembangan hewan


 1.  ANATOMI IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) 
   Dan IKAN LELE (Claries batrachus)








I.    PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang


            Sebagian besar wilayah dunia terdiri atas air. Ikan adalah salah satu hewan vertebrata yang hidup di air. Ikan bernapas dengan menggunakan insang, tetapi ada beberapa jenis ikan yang bernapas menggunakan paru-paru. Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain ikan Nilem (Osteocillus hasselti), dan masyarakat Jawa mengenalnya dengan sebutan ikan wader. Protein yang berasal dari ikan merupakan 1/5 dari protein hewani yang dihasilkan dari seluruh dunia. Daging ikan mengandung 13-20% protein. Lemak ikan banyak mengandung asam lemak tak jenuh.
            Ikan Nilem habitat aslinya di daerah beriklim sedang dengan suhu berkisar 18-28 ºC. Ikan Nilem hidup di tempat-tempat yang dangkal dengan arus yang tidak begitu deras, seperti danau, sungai, rawa, dan genangan-genangan air. Ikan ini mudah berkembang biak menurut aturan air mengalir. Ikan ini memakan planton dan peripyton (jasad yang menempel pada tanaman air). Ikan ini dapat bereproduksi pada usia kira-kira 9 bulan. Induk dari ikan Nilem yang dapat dipelihara di kolam berusia satu sampai dua tahun selang waktu memijahan tiga sampai empat bulan sekali.
            Morfologi antara ikan Nilem jantan dan betina mempunyai perbedaan. Ikan Nilem betina bentuknya membulat, kurang gesit, bagian operculum halus, perut mengembang ke arah samping dan ke arah lubang pelepasan serta mempunyai gonad yang berwarna kuning. Ikan Nilem jantan perutnya lebih ramping, lebih gesit bagian pipih kasar, perut mengembang, dan gonadnya berwarna putih susu.
     Osteochillus hasselti digunakan untuk praktikum untuk mewakili class pisces. Osteochillus hasselti dipilih karena selain mudah didapat, juga murah harganya. Osteochillus hasselti mempunyai organ-organ penyusun yang lengkap dan jelas sehingga mudah diamati struktur tubuhnya.
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup diair tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Pada awal perkembangannya, tahun 1985 sd 1988, lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat mahal harganya, terutama yang berukuran benih. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu penyebarannya masih langka.
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya.

B.  TUJUAN

Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan  I kali ini adalah untuk melihat anatomi Ikan nilem (Osteochillus hasselti) dan Ikan Lele (Claries batrachus).

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Osteocillus hasselti adalah salah satu jenis ikan tawar yang dapat tumbuh dengan baik jika dipelihara di kolam atau sawah. Ikan nilem dapat hidup di daerah tinggi dan rendah yaitu pada ketinggian 200-700 meter. Makanan ikan ini berupa hewan-hewan kecil tetapi juga makanan lain seperti dedak dan ampas (Kastowo, 1986).
Susunan tubuh ikan terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Susunan tubuh ikan bagian luar terdiri dari kepala, badan, ekor, mulut, cekung hidung, mata, tutup insang, sisik, gurat sisi, sirip perut, sirip dada, sirip punggung, sirip belakang, dan sirip ekor. Sedangkan susunan tubuh bagian dalam adalah saluran pencernaan, gelembung renang, kelenjar pencernaan, insang, jantung, kelenjar kelamin, dan ginjal (Prawirohartono, 1989).
Mulut berahang, skeleton sebagian atau seluruhnya bertulang menulang. Kondrokranium (kranium tulng rawan) dilengkapi oleh tulang dermal tubuh membentuk tengkorak majemuk. Sisik bertipe sikloid yang berasal dari mesodermal. Saat stadium embrio ada 6 celah insang, untuk ikan dewasa biasanya tinggal 4 celah. Insang-insang itu tertutup oleh operkulum (Brotowidjoyo, 1993).
Kulit atau cutis terdiri atas corium atau dermis dan epidermis. Corium terdiri atas jaringan pengikat. Epidermis yang melapisinya dari sebelah luar ialah epithelium. Di antara cel-cel epithelium terdapat kelenjar unicelluler yang mengeluarkan lendir lendir ini menyebabkan kulit ikan menjadi licin. Dalam corium terdapat chromatophor-chromatophor ialah sel-sel yang mengandung butir-butir pigment, yang  menentukan warna kulit (Radiopoetro, 1977).
Fungsi organ dalam ikan yaitu gelembung renang (vasica matatoria) sebagai alat keseimbangan naik turun di dalam air. Ginjal (ren) sebagai tempat penyaringan urin. Usus (intestine) sebagai saluran pencernaan, tempat penyerapan sari-sari makanan. Ureter untuk menyalurkan urin (air seni) dari ginjal ke vesica urinaria. Iinsang sebagai alat pernapasan (Kimball, 1991).
Sistem pencernaannya terdiri dari rahang yang mengandung gigi yang berguna untuk mengunyah makanan. Terdapat juga kelenjar mucosa, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah. Selanjutnya makanan menuju oesophagus terus ke ventriculus. Antara ventriculus dan intestinum terdapat klep pylorus. Sistem reproduksi pada ikan jantan terdapat sepasang testis, melalui vas deferent sperma dikeluarkan melalui papillae urogenetalis. Untuk hewan betina, sel telur keluar pada oviduct. Pembuahan umumnya terjadi diluar tubuh (Jasin, 1989).
            Ikan Nilem jantan terdapat sepasang testis yang panjang. Testis terletak ventral dari ren. Ujung caudal mulai dari vas deferens yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Ikan Nilem betina terdapat sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduk yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis (Radiopoetro,1977).


Lele tidak pernah ditemukan di air payau atauair asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan (Suyanto, SR. 1991).
Ikan lele bersifat noktural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya (Jauhari, M.A. 2005).
II. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA
A. Alat
            Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pnset, gunting bedah, pisau, jarum penusuk.
B. Bahan
            Bahan yang digunakan adalah Ikan Nilem (Osteochillus hasselti), dan
Ikan Lele (Claries batrachus), air kran, kloroform, formalin, tissue.

C. Cara Kerja
            Cara kerja praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.      Ikan dibius dengan menggunakan kloroform,
2.      ikan digunting dari depan anus, sepanjang garis medio-ventral tubuh ke arah depan sampai depan sirip dada,
3.      bagian belaahan daging bagian atas dibuka dengan pinset, dari anus  kearah tubuh bagian dorsal digunting ke arah anterior sampai ke tutup insang,
4.      bagian kepala digunting pada bagian tutup insang bagian dorsal dan ventral sampai ke ujung moncong,
5.      sebelah vental dari insang terdadap jantung diharuskan hati-hati agar jantung tidak pecah.

III.  HASIL DAN PEMBAHASAN


A.  Hasil 
B. Pembahasan

1. Klasifikasi Ikan nilem (Ostheochillus hasselti) menurut Bleiker dalam Saanin (1985) adalah sebagai berikut :
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Clasiss             : Pisces
Subclasiss        : Teleostei
Ordo                : Ostariophysi
Subordo          : Cyprinoideae
Familia            : Cyprinidae
Genus              : Osteochillus
Spesies            : Osteochillus hasselti
Hasil pengamatan Ikan Nilem didapatkan hasil bahwa tubuh ikan Nilem dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan cauda (ekor). Batas caput mulai dari moncong sampai bagian belakang tutup insang, batas truncus mulai dari belakang tutup insang sampai anus, sedangkan batas cauda mulai dari anus sampai ujung sirip ekor. Bagian pernapasan terluar yang terdapat pada bagian kepala adalah insang dan empat potong tulang-tulang kecil yaitu operculum, preoperculum, interoperculum, dan suboperculum. Rongga insang terletak antara insang dan operculum, lubang insang berupa celah sempit yang melengkung antara gelang bahu dan operculum (Djuhanda, 1981).

Fungsi organ dalam ikan yaitu gelembung renang (vesica metoria)sebagai alat keseimbagan naik turun dalam air. Ginjal (Ren senagi tempat penyaringan urin.Usus (intestin) sebagai saluran pencernaan, tempat penyerapansari-sari makanan. Ureter untuk menyalurkan urin ( air seni) dari ginjal ke vesica urinaria. Insang sebagai alat pencernaan.(kimball, 1991).

            Sistem pencernaannya terdiri dari rahang yang mengandung gigi yang berguna untuk mengunyah makanan. Terdapat juga kelenjar mucosa, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah, Selanjutnya makanan menuju oesophagus terus ke ventriculus, antara ventriculus dan intestinum terdapat klep pylorus. (Jasin, 1989).
Menurut Hildebrand (1995) ikan Nilem memiliki organ-organ pencernaan berupa intestine, hepar, dan vesica felea. Lien dan vesica felea terdapat disebelah dalam intestine, dan akan tampak setelah intestine direntangkan. Ductus choleoduchtus merupakan saluran pada empedu yang menghubungkan kantung empedu dengan usus melalui saluran empedu pendek.
Menurut Storer and Usinger (1961), sistem pencernaan ikan terdiri dari : rahang ikan mempunyai banyak gigi kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah makanan  dan lidah kecil dalam di dasar rongga mulut membantu gerakan respirasi. Farink terdapat insang di sisi dan samping lalu ke esophagus pendek mengikuti hingga timbul lambung atau gastrum. Pyloric value terpisah belakang dari intestine. Tiga tubular pyloric caeca, fungsi mengabsorpsi, mengambil ke intestine. Tiga hati besar di dalam rongga tubuh dengan kantung empedu dan saluran ke intestine. Pankreasnya tidak jelas.
Menurut Djuhanda (1982), lengkung insang pada ikan nilem berupa rawan yang sedikit membulat dan merupakan tempat melekatnya filamen-filamen insang. Arteri branchialis dan arteri epibranchialis terdapat pada lengkung insang di bagian basal pada kedua filamen insang pada bagian bsalnya. Tapis insang berupa sepasang deretan batang-batang rawan yang pendek dan sedikit bergerigi, melejat pada bagian depan dari lengkung insang.
Sistem reproduksi pada ikan jantan terdapat sepasang testis, melalui vas deferent sperma dikeluarkan melalui papillae urogenetalis. Hewan betina, sel telur keluar pada oviduct dan ovarium. Pembuahan umumnya terjadi diluar tubuh (Jasin, 1989).
            Ikan Nilem jantan terdapat sepasang testis yang panjang. Testis terletak ventral dari ren. Ujung caudal mulai dari vas deferens yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Ikan Nilem betina terdapat sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduk yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis (Radiopoetro,1977).
            Sistem ekrekresinya meliputi vesica urinaria, ureter, ginjal, porus urogenitalis. (Bambang,1997)

2. Klasifikasi Ikan Lele Menurut  Santoso (1994) sebagai berikut,
Phyllum         : Chordata
Sub-phyllum    : Vertebrata
Class               : Pisces
Ordo                : Ostariophysi
Familia            : Clariidae
Genus              : Clarias
Species             : Clarias batrachus
Bagian-bagian tubuh ikan lele dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Kepala yaitu mulai dari moncong sampai dengan batas tutup insang. Badan dimulai dari belakang tutup insang sampai dengan anus. Sedangkan ekor dimulai dari belakang anus sampai dengan ujung sirip ekor (Rahardjo, MF dan Muniarti. 1984).
Organ dalam ikan lele terdiri dari cor, hepar, vesica felea, gastrum, intestine, ren, limpha, organ pengeluaran, dan organ kelamin.
 Pencernaan merupakan proses yang berlangsung terus-menerus. Bermula setelah pengambilan makanan dan berakhir dengan pembuangan sisa makanan. Sistem pencernaan makanan Ikan Lele (Clarias sp.) dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rektum, dan anus. Struktur anatomi mulut ikan erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan. Sungut terdapat di sekitar mulut lele yang berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan dan ini terdapat pada ikan yang aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal). Rongga mulut pada ikan lele diselaputi sel-sel penghasil lendir yang mempermudah jalannnya makanan ke segmen berikutnya, juga terdapat organ pengecap yang berfungsi menyeleksi makanan. Faring pada ikan (filter feeder) berfungsi untuk menyaring makanan, karena insang mengarah pada faring maka material bukan makanan akan dibuang melalui celah insang (Dellman,H.D. and Brown,E.M. 1989).
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Oleh karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya (Angka, S. L.  1990).
            Sistem respirasi pada ikan lele alat-alat respirasi tersusun atas ingsang yang berada pada sisi kiri dan kanan kepalaSedangkan pada ikan alat-alat respirasinya hanya tersusun atas ingsang yang berada pada sisi kiri dan kanan kepalanya.




IV.   KESIMPULAN


            Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) merupakan hewan air, termasuk phylum : Chordate, subphylum : Vertebrata, class : Pisces, ordo : Ostariophysi, family : cyprinidae, spesies : Osteochillus hasselti.
2.      Tubuh ikan Nilem terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (cauda). Seluruh badannya bersisik dan terdapat gurat sisi.
3.      Sistem pencernaannya terdiri atas lidah, hati, gastrum, intestine, pankreas, kantung empedu.
4.      Sistem pernafasan ikan Nilem terdiri dari insang dan vesica metatoria (gelembung renang).
5.      Sistem eksresi atau urinaria pada ikan Nilem terdiri dari ren, ureter, vesica urinaria, dan sinus urogenitalis.
6.      Sistem genitalia pada ikan Nilem betina terdiri atas sepasang ovaria yang panjang, oviduct, dan sinus urogenitalis.
7.      Fertilisasi pada ikan Nilem adalah fertilisasi eksternal.

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada anatomi Ikan Lele (Clarias batracus) maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut :
1. Ikan lele (Clarias batracus) adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar.
2. Ikan lele mempunyai aborsent yaitu alat pernafasan tambahan pada ikan lele.
3. Ikan lele (Clarias batracus) tidak mempunyai sisik, mempunyai barbell.

DAFTAR REFERENSI


Angka, S. L. 1990. The pathology of the walking catfish, Clarias batrachus (L)  infected intraperitoneally with Aeromonas hydrophila.Asian Fish.Sci.

Bambang, M. 1997. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, T. 1981. Anatomi dari Empat Species Hewan vertebrata. Armico, Bandung.

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Jilid I. Amrico,      Bandung.
Hildebrand, M. 1995. Analysis of Vertebrate Structure. John Willey and Sons, Inc, New York.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan. Sinar Jaya, Surabaya. 
Jauhari, M.A. 2005. Penyediaan Induk dan Benih Bermutu serta Teknik Pembesaran Ikan Lele ( Clarias sp.). Direktorat Jenderal perikanan   Budidaya, Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi.
Kastowo, Hadi. 1979. Zoologi Umum. Alumni. Bandung.

Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid II. Erlangga, Jakarta.
Prawirohartono. 1989. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Storer, I. Tracy; Usinger, Robert L. 1957. General of Zoology. Mc Graw HillBook Company Inc. New York.

Suyanto, SR. 1991. Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Swadaya.




4 komentar:

  1. Ora iso turu, aku mlaku-mlaku gawe tanganku, eh ketemu Blogmu,

    Ayo semangat Bu Guru,,.

    BalasHapus
  2. pasti semangat...
    tapi aku bukan bu guru...
    :)

    BalasHapus
  3. How to get to the nearest Casino (Northeast) with public transportation
    Directions to Harrah's Cherokee Casino 속초 출장마사지 (North Carolina), 부산광역 출장마사지 4 제주도 출장안마 miles to Harrah's Cherokee Casino (North Carolina), 3 miles from 동두천 출장샵 Parkhead Mall (South 시흥 출장안마

    BalasHapus